Jumat, 17 Desember 2010

i Love IndoNesia Qu

Waterpark Pesona Cikampak


Danau Seberang


Wisatanesia.com-Objek wisata Danau Seberang yang berada di Dusun Kampung Mangga, Desa Asam Jawa, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan,Sumatera Utara merupakan danau terbesar dan dulunya juga merupakan danau yang terindah di kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Danau Seberang Berjarak sekitar 3,5 km dari Kotapinang,Ibukota Labuhanbatu Selatan. untuk bisa menuju danau seberang dapat ditempuh dengan kendaraan mobil, motor, maupun becak bermotor,untuk menuju danau seberang wisatawan memerlukan waktu sekitar 15 menit dari Kotapinang.
Di tepi danau seberang juga dibangun shelter untuk bersantai dan dermaga bagi wisatawan yang ingin menyewa perahu atau sepeda air untuk berkeliling danau Seberang.
Dengan dibenahinya danau Seberang ini sebagai kawasan hotel dan objek wisata Bahari, Danau Seberang tentu menjadi alternatif pilihan kunjungan masyarakat.danau seberang sangat cocok dijadikan tujuan wisata akhir pekan bersama keluarga.Wisata Indonesia surga Dunia.
 



Pantai Barane, yang terletak di Kecamatan Banggae kabupaten Majene,Jalan untuk menuju pantai barane tidak terlalu sulit untuk diakses.



Pantai Dato adalah salah satu obyek wisata alam yang sangat menarik di Majene Sulawesi Barat , selain itu ditemukan juga obyek wisata alam lainnya seperti Puncak Salabose
]



Wisatanesia.com-Kebun Raya Bogor atau Kebun Botani Bogor adalah sebuah kebun botani besar yang terletak di Kota Bogor, Indonesia. Luasnya mencapai 87 hektar dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan.
Saat ini Kebun Raya Bogor ramai dikunjungi sebagai tempat wisata, terutama hari Sabtu dan Minggu. Di sekitar Kebun Raya Bogor tersebar pusat-pusat keilmuan yaitu Herbarium Bogoriense, Museum Zoologi Bogor, dan PUSTAKA.
Kebun Raya Bogor pada mulanya merupakan bagian dari 'samida' (hutan buatan atau taman buatan) yang paling tidak telah ada pada pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) dari Kerajaan Sunda, sebagaimana tertulis dalam prasasti Batutulis. Hutan buatan itu ditujukan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan sebagai tempat memelihara benih benih kayu yang langka. Di samping samida itu dibuat pula samida yang serupa di perbatasan Cianjur dengan Bogor (Hutan Ciung Wanara). Hutan ini kemudian dibiarkan setelah Kerajaan Sunda takluk dari Kesultanan Banten, hingga Gubernur Jenderal van der Capellen membangun rumah peristirahatan di salah satu sudutnya pada pertengahan abad ke-18.
Pada awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, yang mendiami Istana Bogor dan memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Dengan bantuan para ahli botani, W. Kent, yang ikut membangun Kew Garden di London, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang.
Monumen Olivia Raffles

Pada tahun 1814 Olivia Raffles (istri dari Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles) meninggal dunia karena sakit dan dimakamkan di Batavia. Sebagai pengabadian, monumen untuknya didirikan di Kebun Raya Bogor.

Ide pendirian Kebun Raya bermula dari seorang ahli biologi yaitu Abner yang menulis surat kepada Gubernur Jenderal G.A.G.Ph. van der Capellen. Dalam surat itu terungkap keinginannya untuk meminta sebidang tanah yang akan dijadikan kebun tumbuhan yang berguna, tempat pendidikan guru, dan koleksi tumbuhan bagi pengembangan kebun-kebun yang lain.

Prof. Caspar Georg Karl Reinwardt adalah seseorang berkebangsaan Jerman yang berpindah ke Belanda dan menjadi ilmuwan botani dan kimia. Ia lalu diangkat menjadi menteri bidang pertanian, seni, dan ilmu pengetahuan di Jawa dan sekitarnya. Ia tertarik menyelidiki berbagai tanaman yang digunakan untuk pengobatan. Ia memutuskan untuk mengumpulkan semua tanaman ini di sebuah kebun botani di Kota Bogor, yang saat itu disebut Buitenzorg (dari bahasa Belanda yang berarti "tidak perlu khawatir"). Reinwardt juga menjadi perintis di bidang pembuatan herbarium. Ia kemudian dikenal sebagai seorang pendiri Herbarium Bogoriense.

Pada tahun 18 Mei 1817, Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen secara resmi mendirikan Kebun Raya Bogor dengan nama s'Lands Plantentuinte Buitenzorg. Pendiriannya diawali dengan menancapkan ayunan cangkul pertama di bumi Pajajaran sebagai pertanda dibangunnya pembangunan kebun itu, yang pelaksanaannya dipimpin oleh Reinwardt sendiri, dibantu oleh James Hooper dan W. Kent (dari Kebun Botani Kew yang terkenal di Richmond, Inggris).

Sekitar 47 hektar tanah di sekitar Istana Bogor dan bekas samida dijadikan lahan pertama untuk kebun botani. Reinwardt menjadi pengarah pertamanya dari 1817 sampai 1822. Kesempatan ini digunakannya untuk mengumpulkan tanaman dan benih dari bagian lain Nusantara. Dengan segera Bogor menjadi pusat pengembangan pertanian dan hortikultura di Indonesia. Pada masa itu diperkirakan sekitar 900 tanaman hidup ditanam di kebun tersebut.

Pada tahun 1822 Reinwardt kembali ke Belanda dan digantikan oleh Dr. Carl Ludwig Blume yang melakukan inventarisasi tanaman koleksi yang tumbuh di kebun. Ia juga menyusun katalog kebun yang pertama berhasil dicatat sebanyak 912 jenis (spesies) tanaman. Pelaksanaan pembangunan kebun ini pernah terhenti karena kekurangan dana tetapi kemudian dirintis lagi oleh Johannes Elias Teysmann (1831), seorang ahli kebun istana Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch. Dengan dibantu oleh Justus Karl Hasskarl, ia melakukan pengaturan penanaman tanaman koleksi dengan mengelompokkan menurut suku (familia).

Teysmann kemudian digantikan oleh Dr. Rudolph Herman Christiaan Carel Scheffer pada tahun 1867 menjadi direktur, dan dilanjutkan kemudian oleh Prof. Dr. Melchior Treub.

Pendirian Kebun Raya Bogor bisa dikatakan mengawali perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894).

Pada tanggal 30 Mei 1868 Kebun Raya Bogor secara resmi terpisah pengurusannya dengan halaman Istana Bogor.

Pada mulanya kebun ini hanya akan digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan ke Hindia-Belanda (kini Indonesia). Namun pada perkembangannya juga digunakan sebagai wadah penelitian ilmuwan pada zaman itu (1880 - 1905).

Kebun Raya Bogor selalu mengalami perkembangan yang berarti di bawah kepemimpinan Dr. Carl Ludwig Blume (1822), JE. Teijsmann dan Dr. Hasskarl (zaman Gubernur Jenderal Van den Bosch), J. E. Teijsmann dan Simon Binnendijk, Dr. R.H.C.C. Scheffer (1867), Prof. Dr. Melchior Treub (1881), Dr. Jacob Christiaan Koningsberger (1904), Van den Hornett (1904), dan Prof. Ir. Koestono Setijowirjo (1949), yang merupakan orang Indonesia pertama yang menjabat suatu pimpin lembaga penelitian yang bertaraf internasional.

Pada saat kepemimpinan tokoh-tokoh itu telah dilakukan kegiatan pembuatan katalog mengenai Kebun Raya Bogor, pencatatan lengkap tentang koleksi tumbuh-tumbuhan Cryptogamae, 25 spesies Gymnospermae, 51 spesies Monocotyledonae dan 2200 spesies Dicotyledonae, usaha pengenalan tanaman ekonomi penting di Indonesia, pengumpulan tanam-tanaman yang berguna bagi Indonesia (43 jenis, di antaranya vanili, kelapa sawit, kina, getah perca, tebu, ubi kayu, jagung dari Amerika, kayu besi dari Palembang dan Kalimantan), dan mengembangkan kelembagaan internal di Kebun Raya yaitu:

* Herbarium
* Museum
* Laboratorium Botani
* Kebun Percobaan
* Laboratorium Kimia
* Laboratorium Farmasi
* Cabang Kebun Raya di Sibolangit, Deli Serdang dan di Purwodadi, Kabupaten Pasuruan
* Perpustakaan Fotografi dan Tata Usaha
* Pendirian Kantor Perikanan dan Akademi Biologi (cikal bakal IPB).

Kebun Raya Bogor sepanjang perjalanan sejarahnya mempunyai berbagai nama dan julukan, seperti

* s'Lands Plantentuin
* Syokubutzuer (zaman Pendudukan Jepang)
* Botanical Garden of Buitenzorg
* Botanical Garden of Indonesia
* Kebun Gede
* Kebun Jodoh.
* Kebun tete
Wisata Indonesia Surga Dunia



Rabu, 15 Desember 2010

I lOve IndoNesiA

Tamansari

Wisatanesia.com-Objek wisata Taman Merdeka atau lebih dikenal dengan Tamansari yang terletak di pusat kota Pangkalpinang,Kepulauan Bangka Belitung. Di taman rekreasi kota ini, terdapat lapangan tenis, panggung hiburan rakyat, tempat permainan anak-anak, lapanga voli, jembatan sehat, lapangan permainan olahraga tradisioanl Gasing.

Kawasan Tamansari Pangkalpinang Ditata Jadi Pusat Hiburan Pemerintah Kota Pangkalpinang akan meremajakan kawasan Taman Sari di Jl Merdeka, sebagai tempat wisata dan pusat hiburan masyarakat ,pemerintah merencanakan pembangunan panggung terbuka yang lebih representastif untuk pementasan atraksi kesenian daerah Kawasan Taman Sari diformat untuk menjadi lokasi objek wisata bagi masyarakat Kota Pangkalpinang.
Di lokasi itu nantinya ada pusat penjualan bunga dan aneka macam burung-burung peliharaan. Selain itu, akan di jadikan pusat berbagai jenis makanan, pusat bermain dan lokasi objek wisata baik dalam maupun luar negeri. Taman ini merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi, terutama bersama keluarga.

Selain menikmati keasrian tamannya, wisatawan bisa menikmati fasilitas permainan yang disediakan. Untuk menghidupkan suasana Tamansari sebagai tempat rekreasi keluarga.Wisata Indonesia Surga Dunia.


Wisata Kabupaten Rejang Lebong

Suban Air Panas ini terletak + 6 km dari Kota Curup,Kabupaten Rejang Lebong,Bengkulu.Suban Air Panas merupakan objek wisata yang cukup potensial




Bukit Kaba merupakan objek wisata yang sangat indah dan mempesona dengan keadaan kawah yang masih aktif







Danau Mas Harun Bastari merupakan danau yang berada di Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.Objek wisata Danau Mas Harun Bastari ini terletak sekitar 17 Km dari Kota Curup


Senin, 13 Desember 2010

indonesia qu


Wisatanesia.com-Objek wisata Bukit Kaba merupakan objek wisata yang sangat indah dan mempesona dengan keadaan kawah yang masih aktif,Objek wisata Bukit Kaba dapat dikembangkan menjadi objek wisata alam yang memiliki daya tarik bagi wisatawan yakni Objek wisata yang mempunyai kenyamanan dan kesejukan, kawah vulkanik Bukit Kaba yang masih aktif, keunikan dan keutuhan sumber daya alam serta keindahan panorama alam dengan pandangan lepas. Selain itu bagi para pencinta alam, bukit ini sering di jadikan tempat berkemah.terbukti dengan adanya acara setiap tahunnya pada tanggal 17 Agustus di puncak Bukit. Objek wisata Bukit Kaba mempunyai luas sekitar 100 ha, dan Jarak dari Kota Curup sekitar 20 Km ( Timur laut Kota Bengkulu), dapat di tempuh dengan kendaraan roda empat maupun roda dua.fasilitas yang ada di objek wisata bukit kaba antara lain adanya jalan hingga sampai ke bibir kawah, tempat parkir kendaraan, tangga naik hingga ke puncak kawah, berkemah dan track wisata. serta adanya tumbuhan yang ada di wilayah bukit kaba antara lain Pasang, umbel - umbelan, pandan puri, bunga raflesia dan bunga bangkai. sedang hewan antara lain. Bunglon, Tupai, burung tanah, Monyet, musang, siamang, beruk, burung raja udang, burung kutilang mas, burung elang dan satwalangka seperti harimau, kijang dan rusa. Wisata IndonesiaSurga Dunia.







Minggu, 12 Desember 2010

wisata indonesia qu

Sekilas tentang Pulau Lombok.
Pulau Lombok memiliki lokasi geografis di Asia Tenggara Koordinat 8.565° S 116.351° E Gugusan Pulau-pulau Kepulauan Kecil Sunda. Luas pulau 4,725 km². Tempat tertinggi adalah Rinjani (3,726 m). Pulau Lombok menjadi bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ibu kota provinsi, Mataram ada dipulau ini.

Secara demografis populasi penduduk berkisar 2,536,000 jiwa (data thn 2004) dengan kepadatan penduduk 537 jiwa/km². Penduduk pribumi bersuku Sasak. Tetapi di pulau Lombok terdapat beberapa suku pendatang dari berbagai daerah seperti suku Bali, Jawa, dan lainnya. Suku Sasak adalah penduduk asli yang menduduki pulau Lombok berjumlah sebanyak 2.6 juta orang (85% total penduduk Lombok). Mereka mempunyai hubungan dengan orang Bali dari segi budaya dan bahasa.


Taman Nasional Gunung Rinjani

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bermarkas di New York, menetapkan tahun 2002 sebagai tahun Ekowisata, Gunung Berapi Internasional, dan Warisan Budaya. Tema utama yang diusung itu terasa tepat di tengah maraknya kerusakan lingkungan, yang berakibat buruk bagi kehidupan manusia.

Di Indonesia, Presiden Megawati meresponnya dengan Pencanangan Tahun Ekowisata 2002, yang peresmiannya dilaksanakan di Puncak Selo, Kabupaten Boyolali, tepatnya di celah Gunung Merapi-Merbabu. Gerakan nasional ini mencerminkan kepedulian dunia pariwisata terhadap kelestarian lingkungan.

Secara sederhana, ecotourism atau sering disebut ekowisata merupakan sebuah produk pariwisata yang memanfaatkan aset alam dan lingkungan secara arif dan bijaksana. Sehingga kekayaan serta

Keindahan Laut Gili Trawangan
Gili Trawangan adalah yang terbesar dari ketiga pulau kecil atau gili yang terdapat di sebelah barat laut Lombok. Trawangan juga satu-satunya gili yang ketinggiannya di atas permukaan laut cukup signifikan. Dengan panjang 3 km dan lebar 2 km, Trawangan berpopulasi sekitar 800 jiwa. Di antara ketiga gili tersebut, Trawangan memiliki fasilitas untuk wisatawan yang paling beragam; kedai "Tîr na Nôg" mengklaim bahwa Trawangan adalah pulau terkecil di dunia yang ada bar Irlandia-nya. Bagian paling padat penduduk adalah sebelah timur pulau ini.

Trawangan punya nuansa "pesta" lebih daripada Gili Meno dan Gili Air, karena banyaknya pesta sepanjang malam yang setiap malamnya dirotasi acaranya oleh beberapa tempat keramaian. Aktivitas yang populer dilakukan para wisatawan di Trawangan adalah scuba diving (dengan sertifikasi PADI), snorkeling (di pantai sebelah timur laut), bermain kayak, dan berselancar. Ada juga beberapa tempat bagi para wisatawan belajar berkuda mengelilingi pulau.

Di Gili Trawangan (begitu juga di dua gili yang lain), tidak terdapat kendaraan bermotor, karena tidak diizinkan oleh aturan lokal.
Sarana transportasi yang lazim adalah sepeda (disewakan oleh masyarakat setempat untuk para wisatawan) dan cidomo, kereta kuda sederhana yang umum dijumpai di Lombok. Untuk bepergian ke dan dari ketiga gili itu, penduduk biasanya menggunakan kapal bermotor dan speedboat.



Berjiwa kebapakan, teguh pada prinsip dan keyakinan, selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa. Dialah Panglima sekaligus Jenderal pertama dan termuda Republik Indonesia.
"Anak-anakku, Tentara Indonesia, kamu bukanlah serdadu sewaan, tetapi prajurit yang berideologi, yang sanggup berjuang dan menempuh maut untuk keluhuran tanah airmu. Percaya dan yakinlah, bahwa kemerdekaan suatu negara yang didirikan di atas timbunan runtuhan ribuan jiwa harta benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia, siapapun juga" (Panglima Besar Jenderal Sudirman).

Kehidupan Sang Guru

Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Karisidenan Banyumas menjadi saksi lahirnya seorang bocah kecil pada hari senin pon tanggal 24 Januari 1916. Tangisnya merupakan tanda awal lahirnya salah satu tokoh besar dalam revolusi Bangsa Indonesia. Ayahnya Karsid Kartawiraji dan Siyem, ibu yang melahirkan sang bocah memberikannya nama Sudirman. Sedangkan ayah angkatnya Raden Cokro Sunaryo menambahkan nama Raden di depan nama Sudirman.
Menjalani pendidikan formal di Taman Siswa, lalu melanjutkan pendidikan di HIK Muhammadiyah Solo. Pada tahun 1934 Raden Sudirman yang juga aktif dalam Organisasi Kepanduan Islam Hizbul Wathon, menjadi Kepala Sekolah Dasar Muhammadiyah di Cilacap. Sebagai Kepala Sekolah, beliau bersikap terbuka, mau mendengarkan pendapat orang lain serta selalu siap memberi jalan pemecahan terhadap setiap masalah yang timbul di kalangan para guru. Selain menjadi Kepala Sekolah, beliau juga menjadi tenaga pengajar di Sekolah Menengah Muhammadiyah Cilacap.

Perjalanan Menjadi Seorang Jenderal

Karir militer Pak Dirman (panggilan akrab Beliau sewaktu bergerilya) diawali ketika mengikuti latihan perwira tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor. Selesai mengikuti latihan, Pak Dirman diangkat menjadi Daidancho (Komandan Daidan setara Batlyon) di Banyumas.
Beberapa bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, pasukan Jepang dipaksa menyerahkan senjata kepada tentara Indonesia oleh pihak sekutu. Ketidakrelaan Jepang menyerahkan inventaris negara, berubah menjadi baku tembak yang menelan banyak korban dari kedua belah pihak. Tetapi beda halnya dengan Banyumas. Berkat kearifan Pak Dirman (saat itu telah diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel) dalam berunding, tidak ada darah yang tertumpah dalam proses penyerahan senjata. Atas segala jasa dan prestasinya, Pak Dirman yang dinilai teguh hati, lemah lembut tutur katanya, dan bersikap kebapakan dalam mengayomi para bawahan, terpilih menjadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada tanggal 12 Nopember 1945, dan dilantik pada tanggal 18 Desember 1945, lewat pelantikan presiden.
Meski saat itu Pak Dirman masih sangat muda, dalam usia 29 tahun beliau sudah mampu menjadi pemimpin yang cepat mengambil keputusan, serta langsung ditindaki dengan tegas. Prestasinya mempersatukan berbagai laskar ke dalam tubuh ketentaraan, pada tanggal 3 juni 1947, pangkat Jenderal tetap diembankan kepada Beliau setelah TKR menjadi TRI (Tentara Republik Indonesia) sebelum akhirnya menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI)
Perjalanan Panglima Besar Jenderal Sudirman untuk menempati posisi tertinggi APRI pada tanggal 3 Juni 1947 melewati banyak peperangan. Mulai dari perang kemerdekaan melawan Jepang hingga mendesak mundur pasukan Sekutu ke Semarang pada tanggal 15 Desember 1945 dari Ambarawa (Palagan Ambarawa). Setelah menjabat Panglima Besar APRI, Jenderal Sudirman tidak langsung berpangku tangan. Meski dalam keadaan sakit dan harus ditandu oleh bawahannya, Beliau tetap bergerilya melawan Belanda. Mulai dari Agresi Militer I hingga mengatur taktik perang pada Agresi Militer II yang dilakoninya dengan berpindah-pindah. Perjalanan marathon sejauh lebih dari 1000 km selama enam bulan itu akhirnya berakhir dengan ditandatanganinya Perjanjian Roem Royen. Panglima Besar ini akhirnya kembali ke Yogyakarta pada tanggal 10 Juli 1949.

Sejarah Kediaman Sang Guru

Rumah yang terletak di Jalan Bintaran Wetan no.3 Yogyakarta, merupakan bekas kediaman Panglima Besar Jenderal Sudirman yang sekarang menjadi Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman. Sasmitaloka dalam bahasa Jawa berarti tempat untuk mengingat, mengenang. Museum ini merupakan tempat untuk mengenang pengabdian dan pengorbanan dari Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Gedung yang dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1890 ini memiliki mempunyai sejarah yang sangat panjang. Di awal berdirinya, bangunan bersejarah ini diperuntukkan bagi pejabat keuangan Pura Paku Alam VII, Tuan Winschenk. Pada masa penjajahan Jepang bangunan dikosongkan dan barang-barangnya disita. Pada masa kemerdekaan Republik Indonesia, dipakai sebagai Markas Kompi Tukul dari batalion Suharto. Sejak tanggal 18 Desember 1945 sampai 19 Desember 1948, menjadi kediaman resmi Jenderal Sudirman setelah menjadi Panglima Tertinggi TKR. Selanjutnya saat Agresi Belanda II digunakan oleh Belanda sebagai Markas IVG Brigade T dan setelah kedaulatan Republik Indonesia tanggal 27 Desember 1949, berturut-turut digunakan sebagai kantor Komando Militer Kota Yogyakarta, kemudian dipakai untuk asrama Resimen Infantri XIII dan penderita cacat (invalid). Tanggal 17 Juni 1968 dipakai untuk Museum Pusat Angkatan Darat, sebelum akhirnya diresmikan sebagai Museum Sasmitaloka Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Sudirman pada tanggal 30 Agustus 1982.

Menjelajahi Sasmitaloka

Memasuki Museum Sasmitaloka dari pintu utara, pengunjung akan melihat Prasasti Pangsar Jenderal Sudirman. Sementara itu di halaman depan bangunan induk Monumen Pangsar Jenderal Sudirman berdiri dengan gagahnya. Monumen tersebut berupa patung Pak Dirman yang sedang menunggangi kuda dengan tulisan di keempat sisinya. Salah satunya seperti yang tertulis di awal artikel ini. Sementara di sisi utara monumen terdapat satu senjata mesin, dan sebuah meriam di sisi selatannya.
Bangunan induk memiliki tiga pintu di bagian depannya dan sebuah pintu di bagian belakang yang menghubungkan dengan aula. Bangunan induk terdiri dari enam ruangan yang saling berhubungan. Di bagian depan merupakan ruang tamu. Di ruangan yang menjadi tempat Pangsar Jenderal Sudirman menerima tamu-tamu resmi terdapat empat kursi satu meja, masing-masing satu set di bagian utara dan satu set di bagian selatan. Di antara kedua ruang tamu terdapat medali kehormatan yang diberikan kepada Pangsar Jenderal Sudirman. Di belakangnya terdapat ruang santai. Terletak di tengah-tengah gedung induk hanya berfungsi sebagai ruang keluarga namun juga digunakan sebagai ruang tamu keluarga Pangsar Jenderal Sudirman. Di ruangan santai terdapat dua set kursi serta sebuah radio kuno milik Pangsar Jenderal Sudirman. Di sebelah utara ruang santai pengunjung bisa memasuki ruang kerja di bagian barat yang terhubung dengan ruang tidur tamu di bagian timur. Pada ruang kerja terdapat senjata-senjata rampasan perang serta senjata yang biasa digunakan oleh Pangsar Jenderal Sudirman. Di ruangan ini, YogYES sempat berhenti sebentar untuk membaca tulisan Buya Hamka tentang Jenderal Sudirman. Sementara di bagian selatan ruang santai terdapat ruang tidur Pangsar Jenderal Sudirman yang terhubung dengan ruang tidur putra-putri Beliau di bagian barat. Sedangkan ruang aula yang Dipergunakan untuk ruang makan Beliau dan tempat bermain, bercengkerama dengan putra-putri Beliau, terletak di sebelah timur ruang santai. Rumah induk ditata serupa mungkin dengan keadaan ketika Pangsar Jenderal Sudirman dan keluarga menempati rumah tersebut.
Di sayap utara rumah induk terdapat bangunan dengan tiga ruangan. Ruangan terdepan merupakan ruang sekretariat, dipakai sebagai ruangan untuk menyimpan meja kursi yang dipakai Letkol Sudirman sewaktu pengusulan Kolonel Sudirman Komandan Divisi V Purwokerto sebagai Panglima Tertinggi TKR. Ruang sekretariat terhubung dengan ruang Palagan Ambarawa di bagian timur. Di ruangan ini terdapat senjata rampasan dari Jepang yang digunakan untuk melawan sekutu di Palagan Ambarawa, juga senjata Inggris yang direbut pada peperangan tersebut, serta diorama dari perang Palagan Ambarawa. Di ujung timur bangunan terdapat ruang Panti Rapih. Pada ruangan ini terlihat diorama salah Pangsar Jenderal Sudirman ketika dirawat di salah satu ruangan Rumah Sakit Panti Rapih. Juga terdapat alat-alat yang pernah digunakan Pangsar Jenderal Sudirman ketika dirawat.
Setelah melihat-lihat ruang panti rapih, pengunjung bisa melihat ruang sobo dan pacitan, yang terletak di ujung timur bangunan yang terletak di bagian sayap selatan rumah induk. Dalam ruangan ini terdapat alat-alat sederhana yang pernah dipakai Pangsar Jenderal Sudirman selama perang gerilya. Manunggalnya antara rakyat dan TNI diwujudkan dalam keikhlasan rakyat memberikan harta bendanya demi mempertahankan kemerdekaan RI. Berdampingan di sebelah barat ruang ini terdapat ruang diorama perang gerilya. Terdapat tiga diorama yang menggambarkan diawalinya perang gerilya dan situasi betapa sulitnya perjuangan yang harus ditempuh Pangsar Jenderal Sudirman untuk berkoordinasi dengan pasukan yang ada di daerah. Di ruangan ini juga terdapat tandu yang pernah dipakai Pangsar Jenderal Sudirman ketika bergerilya. Di sebelahnya terdapat ruang pakaian. Koleksi pakaian yang pernah dipakai Jenderal Sudirman diantaranya mantel wool yang selalu dipakai waktu melakukan perang gerilya, terdapat di ruangan ini. Di antara ruang diorama dan ruang pakaian terdapat sebuah lorong yang dindingnya berisi beberapa surat yang pernah ditulis oleh Pangsar Jenderal Sudirman. Foto-foto kegiatan Pak Dirman pada waktu sebelum perang gerilya sampai pada saat wafatnya, serta dua stel baju dinas Pak Dirman bisa dilihat di ruang foto dan dokumentasi yang terletak di ujung barat bangunan.

Pahlawan Besar Itu Telah Tiada

17 agustus 1949, proklamasi diperingati di Gedung Agung Yogyakarta, setelah kepulangan Soekarno-Hatta dari pulau Bangka pada tanggal 6 Juli 1949 dan Pangsar Jenderal Sudirman dari perjalanan gerilya Beliau pada tanggal 10 Juli 1949.
Tanggal 27 Desember berdasarkan Konfrensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda secara resmi menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia. Sayangnya Pangsar Jenderal Sudirman tidak dapat menyaksikan hasil perjuangannya lebih lanjut. Kuman tuberkulosis yang semakin parah menggerogoti paru-paru Beliau setelah berbulan-bulan keluar masuk hutan, akhirnya mengalahkan Panglima Besar itu. 29 Januari 1950 di Rumah Peristirahatan Tentara Badakan, Magelang, Pangsar Jenderal Sudirman menghembuskan nafas terakhirnya. Jasadnya kini disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
Panglima Besar itu juga seorang manusia biasa. Dia memiliki tempat tinggal dan keluarga yang diayominya. Melalui gambaran visual, museum ini bercerita lebih banyak tentang kehidupan Pangsar Jenderal Sudirman sebagai seorang suami dan ayah, serta pemimpin tertinggi dalam kemiliteran. Seorang Jenderal yang tidak pernah menyerah pada penjajahan, bahkan oleh penyakit yang dideritanya. Bagaikan memasuki lorong waktu, untuk bisa membayangkan lebih dekat bagaimana Pangsar Jenderal Sudirman menjalani hari-harinya sebagai seorang Pemimpin. 



Menikmati pesona alam di ujung utara Yogyakarta. Bersentuhan dengan udara sejuk dan meresapi suasana romantis ala nyonya dan meneer Belanda tempo doeloe di Kaliurang yang terletak di kaki Gunung Merapi.

Pada awal abad ke-19, sejumlah ahli geologi Belanda yang tinggal di Yogyakarta, bermaksud mencari tempat peristirahatan bagi keluarganya. Mereka menyusuri kawasan utara yang merupakan dataran tinggi. Sesampainya di Kaliurang yang berada di ketinggian 900 meter dari permukaan laut, para "meneer" tersebut terpesona dengan keindahan dan kesejukan alam di kaki gunung itu. Mereka akhirnya membangun bungalow-bungalow dan memutuskan kawasan itu sebagai tempat peristirahatan mereka.

Pesona Alam Kaliurang dan Bangunan Sejarah

Perjalanan menuju kaliurang dari arah Jogja akan mengingatkan kita pada lukisan pemandangan saat masih di taman kanak-kanak. Sebuah gunung dengan jalan di tengahnya serta hamparan hijau yang membentang di kedua sisinya dihiasi dengan rumah penduduk, akan menghilangkan penat dalam bingkai lukisan alam.
Diselimuti angin yang berhembus sejuk, bahkan di saat mentari tepat di atas kepala, kesejukan itu masih terasa. Udara yang menari melewati pepohonan dan turun dengan gemulai, memberi rasa segar ketika menerpa tubuh.
Pemandangan Gunung Merapi memberi sensasi tersendiri di kawasan ini. Bagaikan seorang gadis desa yang menutup tabirnya bila sengaja diperhatikan, gunung ini akan tertutup kabut seolah malu bila sengaja datang untuk melihatnya.
Menyusur sisi barat Bukit Plawangan sejauh 1100 meter, menempuh perjalanan lintas alam, melalui jalan tanah yang diapit pepohonan dan lereng rimbun, deretan 22 gua peninggalan Jepang menjadi salah satu keunikan wisata alam Kaliurang.
Di samping keindahan alamnya, Kaliurang juga mempunyai beberapa bangunan peninggalan sejarah. Diantaranya adalah Wisma Kaliurang dan Pesangrahan Dalem Ngeksigondo milik Kraton yang pernah dipakai sebagai tempat berlangsungnya Komisi Tiga Negara. Atau Museum Ullen Sentalu yang sebagian bangunannya berada di bawah tanah. Museum ini menguak misteri kebudayaan dan nilai-nilai sejarah Jawa, terutama yang berhubungan dengan putri Kraton Yogyakarta dan Surakarta pada abad ke-19.

Kawasan Rekreasi Keluarga

Berjarak 28 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, Kaliurang kini menjadi sebuah kawasan wisata alam dan budaya yang memikat, serta menjadi tempat yang menyenangkan untuk rekreasi keluarga.
Bersantai dengan keluarga, orang tua bisa bersantai sambil mengawasi anak-anak bermain di Taman Rekreasi Kaliurang. Di dalam taman seluas 10.000 meter persegi anak-anak bisa bermain ayunan, perosotan, atau berenang di kolam renang mini. Selain itu di taman yang dihiasi oleh patung jin ala kisah 1001 malam dan beberapa jenis hewan ini, anak-anak juga bisa bermain mini car atau memasuki mulut patung seekor naga yang membentuk lorong kecil dan berakhir di bagian ekornya.
Sekitar 300 meter ke arah timur laut dari taman rekreasi terdapat Taman Wisata Plawangan Turgo. Di kawasan taman wisata ini terdapat kolam renang Tlogo Putri yang airnya berasal dari mata air di lereng Bukit Plawangan. Bermain ayunan atau bercanda bersama keluarga di taman bermain yang berada di dalam taman wisata, rasa lelah akan lebur dalam rimbunnya taman perhutani.
Melangkahkan kaki menyusuri sisi timur, melihat beberapa ekor monyet yang berloncatan dan berayun di dahan, menikmati kicau burung di jalur berbatu susun dan tangga berundak di jalan menanjak sejauh 900 meter; mungkin akan sedikit melelahkan, tetapi pemandangan Gunung Merapi di saat cuaca cerah dari Bukit Pronojiwo, akan menggantikan rasa lelah dengan kekaguman. Pada perjalanan ke puncak Pronojiwo, YogYES sempat adu lari dengan seorang turis asing asal Inggris bernama Nick (47 tahun). Meski memenangkan adu lari, tapi perasaan menyatu dengan suasana alamlah yang paling membahagiakan. Air minum yang dijual oleh wanita penjaja minuman di puncak Pronojiwo bisa melepas rasa dahaga sambil menikmati Merapi yang berdiri tegak di tengah rimbunnya hamparan hijau. Setiap hari libur, Merapi bisa dilihat melalui teropong yang disewakan dengan tarif Rp.3000 selama 30 menit.
Sesampainya kembali di lokasi taman bermain, bersantailah sejenak di Tlogo Muncar. Meredakan letih sambil menikmati air yang terjun di sela-sela bebatuan. Biasanya air akan mengalir dengan deras di musim penghujan.
Jika ingin menikmati pemandangan Kaliurang, para pengunjung bisa berkeliling menggunakan kereta kelinci yang dikenal dengan istilah sepoer. Kendaraan ini biasa mangkal di depan taman wisata yang dipenuhi dengan kios-kios penjaja makanan. Jalur yang dilaluinya mengitari kawasan wisata Kaliurang dari timur ke barat. Melewati gardu pandang yang terletak di sebelah barat, Merapi akan terlihat jelas ketika cuaca cerah. Tarif untuk menaiki kendaraan ini Rp.3.000 per orang jika yang naik minimal tujuh orang. Untuk perjalanan eksklusif, Rp.20.000 akan membuat perjalanan layaknya seorang bangsawan.
Bila ingin merasakan sejuknya angin dan heningnya malam di Kaliurang, berbagai villa, bungalow, pesanggrahan atau pondok wisata bisa menjadi pilihan. Tarifnya juga beragam, mulai dari yang 25 ribuan hingga 200 ribuan. Beberapa penginapan yang bisa anda nikmati, antara lain: Bukit Surya (paling disarankan), Puri Indah Inn (bintang 3), Wisma Sejahtera, dll.
Sebelum pulang pastikan untuk membawa sedikit oleh-oleh yang dijajakan. Mulai dari buah-buahan produksi petani lokal hingga makanan khas yakni tempe dan tahu bacem serta jadah (makanan yang terbuat dari beras ketan dan parutan kelapa).
Hamparan hijau di kaki gunung, udara sejuk dan segala paket kemewahan alamnya, akan meredakan segala kepenatan dan memberikan kesegaran dari hiruk pikuknya perkotaan.

Jumat, 10 Desember 2010

Wisata Indonesia qu

Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Dalam etnis Tionghoa, candi ini disebut juga 婆羅浮屠 (Hanyu Pinyin: pó luó fú tú)

Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di atas". Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.

Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, Casparis memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja mataram dinasti Syailendra bernama Samaratungga, yang melakukan pembangunan sekitar tahun 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad. Dalam prasasti Karangtengah pula disebutkan mengenai penganugerahan tanah sima (tanah bebas pajak) oleh Çrī Kahulunan (Pramudawardhani) untuk memelihara Kamūlān yang disebut Bhūmisambhāra. Istilah Kamūlān sendiri berasal dari kata mula yang berarti tempat asal muasal, bangunan suci untuk memuliakan leluhur, kemungkinan leluhur dari wangsa Sailendra. Casparis memperkirakan bahwa Bhūmi Sambhāra Bhudhāra dalam bahasa sansekerta yang berarti "Bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa", adalah nama asli Borobudur.
Struktur Borobudur

Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua tingkat-tingkatannya beberapa stupa.
Borobudur yang bertingkat sepuluh menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana. bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.

Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel cerita Kammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan itu disisihkan sehingga orang masih dapat melihat relief pada bagian ini.

Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas ballustrade atau selasar.

Mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar.

Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan patung Buddha yang tidak sempurna atau disebut juga unfinished Buddha, yang disalahsangkakan sebagai patung Adibuddha, padahal melalui penelitian lebih lanjut tidak pernah ada patung pada stupa utama, patung yang tidak selesai itu merupakan kesalahan pemahatnya pada zaman dahulu. menurut kepercayaan patung yang salah dalam proses pembuatannya memang tidak boleh dirusak. Penggalian arkeologi yang dilakukan di halaman candi ini menemukan banyak patung seperti ini.

Di masa lalu, beberapa patung Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang dikirimkan kepada Raja Thailand, Chulalongkorn yang mengunjungi Hindia Belanda (kini Indonesia) pada tahun 1896 sebagai hadiah dari pemerintah Hindia Belanda ketika itu.

Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini diduga merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia.

Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem interlock yaitu seperti balok-balok Lego yang bisa menempel tanpa lem.


Di setiap tingkatan dipahat relief-relief pada dinding candi. Relief-relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa Kuna yang berasal dari bahasa Sansekerta daksina yang artinya ialah timur. Relief-relief ini bermacam-macam isi ceritanya, antara lain relief-relief cerita jātaka.

Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai, dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya, mulainya di sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara nyata bahwa sebelah timur adalah tangga naik yang sesungguhnya (utama) dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar.

Secara runtutan, maka cerita pada relief candi secara singkat bermakna sebagai berikut :

Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut menggambarkan hukum karma. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri (serial), tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai korelasi sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir - hidup - mati (samsara) yang tidak pernah berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan.

Merupakan penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief-relief (tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap ) yang dimulai dari turunnya Sang Buddha dari sorga Tusita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan, setelah melampui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi timur. Ke-27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang Bodhisattwa selaku calon Buddha. Relief tersebut menggambarkan lahirnya Sang Buddha di arcapada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Maya dari Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura, yang berakhir dengan wejangan pertama, yang secara simbolis dinyatakan sebagai Pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Buddha di sebut dharma yang juga berarti "hukum", sedangkan dharma dilambangkan sebagai roda.

Jataka adalah cerita tentang Sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan baik, yang membedakan Sang Bodhisattwa dari makhluk lain manapun juga. Sesungguhnya, pengumpulan jasa/perbuatan baik merupakan tahapan persiapan dalam usaha menuju ketingkat ke-Buddha-an.

Sedangkan Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitab Diwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan, dan kitab Awadanasataka atau seratus cerita Awadana. Pada relief candi Borobudur jataka dan awadana, diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa dibedakan. Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasura dan jang hidup dalam abad ke-4 Masehi.

Merupakan deretan relief menghiasi dinding lorong ke-2,adalah cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana. Penggambarannya dalam 460 pigura didasarkan pada kitab suci Buddha Mahayana yang berjudul Gandawyuha, dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari
 
 

Wisata air terjun kedung kayang secara geografis terletak di antara dua gunung, yaitu gunung Merapi dan gunung Merbabu. Tepatnya adalah di Desa Klakah kecamatan Selo kabupaten Boyolali. Lokasi wisata air terjun kedung kayang terletak disebelah utara wisata Ketep Pass.

Kedung kayang merupakan wisata alam yang sangat elok. Di kawasan wisata tersebut kita dapat menikmati indahnya air terjun kedung kayang yang cukup deras. Ketika anda berada dilokasi tersebut, maka hati kita akan menjadi sejuk sesejuk air terjun kedung kayang, ditambah hembusan angin pegunungan yang sepoi sepoi. Selain anda dapat menikmati indahnya air terjun, kebesaran gunung Merapi dan Merbabu pun akan menambah indahnya suasana. Di hari akhir pekan, tempat ini akan sangat ramai dikunjungi wisatawan yang sekedar menghilangkan penat ataupun pasangan muda mudi yang memadu janji.

Ada banyak fasilitas yang dapat anda temui antara lain kedai makan, penginapan, bumi perkemahan. Selain itu bagi anda yang suka berpetualang, tempat ini juga sangat cocok untuk dipilih.

Untuk menuju lokasi ini cukup mudah, bisa dengan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum. Muntilan – kedung kayang, salatiga – kedung kayang ataupun boyolali – kedung kayang. Jalan yang berkelok kelok pun juga menambah suasana menjadi semakin indah.




Obyek Wisata Ketep Pass kabupaten Magelang merupakan Obyek Wisata Alam Kegunungapian khususnya Gunung Merapi.Obyek Wisata Ketep Pass terletak pada ketingggian 1200 m dpl.Luas area sekitar 8000 m persegi,berjarak 17 km dari Blabak Magelang kearah timur,30 km dari Kota Magelang dan 35 km dari Boyolalai.Dari kota Salatiga yang berjarak sekitar 32 km,dapat melalaui Kopeng dan Desa Kaponan dan 30 km dari Candi Borobudur.Lokasi Obyek mudah dijangkau baik dengan Bus Besar,Mini bus,Sedan atau sejenisnya maupun sepeda motor.

Atas prakarsa Gubernur Jawa Tengah H.Mardiyanto,dipilih tanah berbukit ini untuk dikembangkan sebagai tempat tujuan wisata baru di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) dengan ciri khas wisata kegunungapian.Obyek Wisata Ketep Pass diresmikan oleh Presiden RI Megawati Sukarno Putri pada 17 Oktober 2002.

Berupa 2 buah gazebo masing-masing dengan ukuran empat persegi panjang dan bangunan segi delapan dengan panjang panjang sisi lima meter.Tempat untuk melihat keindahan alam Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.Serta hamparan lahan pertanian di kedua kaki Gunung tersebut.Sambil menikmati makanan dan minuman yang disediakan oleh pedagang disekitar Obyek.

Sebuah gedung tempat pemutaran film dokumenter tentang aktivitas Gunung Merapi dengan kapasitas tempat duduk 78 kursi.Film ilmiah yang menceritakan tentang terjadinya,jalur-jalur pendakian,penelitian dipuncak Garuda serta letusan dahsyat Gunung Merapi,

Sebuah gedung yang disebut museum dangan luas kurang lebih 550 m persegi.Sebuah museum vulcanologi yang didalamnya berdiri miniatur Gunung Merapi,Komputer interaktif yang berisi tentang dokomen kegunungapian,beberapa contoh batu-batuan bukti letusan dari tahun ke tahun.Poster puncak Garuda yang berukuran 3x3m,poster peringatan dini lahar Gunung Merapi

Areal parkir yang luas dan cukup memedai untuk menampung Bus besar.

Panca Arga mempunyai arti Lima Gunung,pada lokasi ini merupakan puncak tertinggi di Obyek Wisata Ketep Pass.Dari puncak tertinggi ini pengunjung dapat melihat Lima Gunung yaitu Gunung Merapi,Gunung Merbabu,Gunung Sindoro,Gunung Sumbing dan Gunung Slamet.
Selain kelima Gunung tersebut pengunjung masih dapat melihat dan menikmati Gunung-Gunung kecil dan Bukit-bukit yang sangat indah antara lain,Gunung Tidar,Gunung Andong,Gunung Pring,Bukit Menoreh,Bukit Telo Moyo dll.

Disini pengunjung dapat menikmati menu yang disajikan diRestaurant Ketep Pass sesuai selera.Bangunan di atas ketep vulcano teatre yang berdinding kaca ini,sangat cocok untuk pengunjung sambil menyantap hidangan yang tersedia juga menikmati indahnya panorama di kaki Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.

Sebanyak dua buah yang berada di puncak Panca Arga dan Gardu Pandang.Dengan alat ini pengunjung dapat melihat dengan jelas keindahan panorama Gunung Merapi,Gunung Merbabu dan gunung-gunung yang lain.

Luas bangunan mushola kurang lebih 10 m persegi dengan bentuk bangunan yang artistik,lengkap dengan tempat wudlu dan toilet.





Rabu, 08 Desember 2010

i Love iNdonesia qu

Masjid Agung Meulaboh Arsitektur bangunan Masjid Agung Meulaboh sangat indah dengan kubahnya yang berwarna dominan terang menjadikan masjid ini sangat indah dipandang mata.
Selanjutnya



Teuku Umar adalah salah satu pahlawan yang gigih berjuang untuk kemerdekaan Bangsa Indonesia, Makam Pahlawan Teuku Umar terletak di Desa Meugo Rayeuk, Kabupaten Aceh Barat
Selanjutnya



Genang-Gedong merupakan salah satu tempat wisata alam yang berada di Gampong Putim Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat. Bentuk dari Genang-Gedong ini adalah danau yang dikelilingi oleh pepohonan
Selanjutnya


Pantai Lanaga berada di Kabupaten Aceh Barat, dan berlokasi di desa Peunaga, Provinsi Aceh. Jarak tempuh sekitar 5 km dari kota Meulaboh
Selanjutnya




Pantai Lhok Bubon berada di Kabupaten Aceh Barat yang berlokasi di desa Bubon,Provinsi Aceh. Jarak tempuh ke Pantai Lhok Bubon sekitar 8 km dari kota Meulaboh.
Selanjutnya



Pantai Batee Puteh yang indah ini terletak di kabupaten Aceh Barat. Lokasi Pantai Batee Puteh kira-kira 3 km dari kota Meulaboh.
Selanjutnya




Pantai Suak Ribee merupakan salah satu tempat rekreasi yang terdapat dipesisir kota Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat .Pantai Suak Ribee banyak di kunjungi oleh berbagai unsur masyarakat baik orang dewasa,
Selanjutnya



Pantai Cemara Indah Selain pasir pantainya putih yang indah, disini juga tersedia Taman Rekreasi, yang merupakan salah satu objek wisata rekreasi keluarga.
Selanjutnya



Pantai Pusong Sangkalan berjarak 3 Km (tiga kilometer) dari Kota Blangpidie Ibu Kota Kabupaten Aceh Barat Daya,Pantai Pusong Sangkalan berhadapan dengan Samudera Hindia masih sangat asri dan bersih, pasirnya yang bersih dan agak kasar.



Wisatanesia.com-Pantai Muara Gembong terletak di Desa Pantai Sederhana Kecamatan Muara Gembong. Pantai Muara Gembong mempunyai keindahan pesona pantai yang menjanjikan untuk dijadikan objek wisata di Kabupaten Bekasi.

Terdapat wisata hutan bakau yaitu merupakan hutan bakau/vegetasi bakau banyak terdapat di pesisir pantai utara Muara Gembong, akan tetapi kondisinya saat ini telah mengalami kerusakan yang disebabkan oleh penebangan dan terfragmentasi oleh pembuatan tambak sehingga kawasan vegetasi bakau tinggal 386,21 Ha atau 3,4% dari wilayah tersebut berdasarkan data dari analisis Pusat Studi Kelautan tahun 2002. Untuk dapat mempertahankan dan melestarikan mangrove yang ada di pesisir pantai utara Muara Gembong, Tarumajaya, dan Babelan dilakukan usaha sebagai berikut pemanfaatan hutan bakau difungsikan untuk produktifitas yang bersifat berkelanjutan/lestari, dan mempertahankan sistem ekologinya diperlukan peningkatan biodiversitas, khususnya komunitas bakau melestarikan habitatnya.

Juga terdapat wisata tambak yaitu kegiatan budidaya perikanan pantai di Kabupaten Bekasi terdiri dari budidaya ikan dan udang yang tersebar di tiga kecamatan pesisir yang luas tambaknya sebesar 8.020 Ha, yaitu 7.423 Ha di Kecamatan Muara Gembong, 187 Ha di Kecamatan Tarumajaya, dan 410 Ha di Kecamatan Babelan. Dengan adanya perubahan fungsi yang cukup berarti pada ekosistem hutan bakau di tiga kecamatan tersebut, dapat dibuat/dibentuk tiga model tambak di wilayah pesisir Kabupaten Bekasi yang disebut model Kao-kao, Komplangan, dan Gei Wai.

Kondisi perairan yang tenang di pesisir pantai utara Kabupaten Bekasi merupakan potensi untuk pengembangan budidaya laut (marine culture) untuk berbagai jenis ikan maupun rumput laut. Kondisi ini memungkinkan untuk kegiatan budidaya ikan bandeng di Muara Gembong, Tarumajaya, dan Babelan, sementara rumput laut yang dihasilkan di Pantai Desa Hurip Jaya (Kecamatan Babelan) mempunyai kualitas yang terbaik di nusantara.
Wisata Indonesia Surga Dunia



Makam Bung Karno ini terletak diKelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan wetan Kota Blitar, Jawa Timur. Makam Bung Karno, didampingi pada kiri kanan oleh Makam Ayahanda "R. Soekeni Sosrodihardjo" dan Makam Ibunda "Ida Aju Njoman Rai".
Selanjutnya


Perpustakaan bertaraf Internasional ini terletak disebelah selatan menyatu dengan kompleks Makam Bung karno yaitu di Jalan Kalasan no. 1 Blitar. Perpustakaan Proklamator BK dikelola oleh Perpustakaan Nasional RI
Selanjutnya


Pemandian Sumber Udel mempunyai standart Nasional karena mempunyai 2 (dua ) jenis kolam renang, yaitu kolam renang untuk anak-anak dan kolam renang untuk orang dewasa
Selanjutnya



Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP) Kota Blitar merupakan sentral layanan informasi dan komunikasi bagi para pelaku ekonomi, khususnya pelaku perdagangan dan layanan informasi tentang priwisata.
Selanjutnya


Taman KeBon rojo Merupakan taman hiburan dan rekreasi keluarga yang berada dikompleks Rumah Dinas Walikota Blitar yang disediakan untuk masyarakat umum/ wisatawan secara gratis.
Selanjutnya



Makam Adipati Ariyo Blitar terletak di Kel. Blitar, Kec.Sukorejo Kota Blitar kira-kira 2 km ke arah barat kota. Makam ini ramai pada saat bulan Asyura dan juga setiap malam Jum'at legi
Selanjutnya



Monumen Peta-Sepanjang sejarah kolonial di Indonesia telah terjadi puluhan pemberontakan, besar maupun kecil, sebagai protes terhadap sistem dan praktek-praktek kolonial itu.
Selanjutnya



Ndalem Gebang ( Rumah tinggal Bung Karno ) merupakan rumah tempat tinggal Orang tua Bung Karno. Rumah ini letaknya tidak jauh dari Makam Bung Karno kira-kira 2 km ke arah selatan
Selanjutnya


Pantai Jolosutro berada di desa Ringenrejo, kecamatan Wates Kabupaten Blitar atau berjarak sekitar 45 km dari kota Blitar.
Selanjutnya




Candi Panataran adalah sebuah candi berlatar belakang Hindu (Siwaitis) yang terletak di Jawa Timur, tepatnya di lereng barat daya Gunung Kelud,
Selanjutnya